Mimpi besar Man Osman lewat debut albumnya

Man Osman. lahir dan besar di kota Solo, Jawa Tengah, memiliki mimpi besar untuk mengharumkan nama kotanya melalui karya musik yang dimulai dengan merilis album debutnya, “A Romantic Way To Remember” beberapa wake lalu. Uniknya rilisan ini tidak hanya akan dirilis secara digital tetapi juga akan dirilis secara fisik, berupa kaset tape yang dijual sepaket beserta dengan official merchandise lainnya seperti kaos, stiker, dan kalender. Tentunya rilisan eksklusif ini terbatas untuk 100 pax saja.

Proses pengerjaan “A Romantic Way To Remember” ini cukup menarik. Produksi 10 track yang ada di dalam album ini dilakukan dirumah sang artist sendiri,

“Semua produksi itu aku lakukan dirumah, nulis juga bareng sama temanku tapi aku hire temanku ini as a producer dan mulai produksinya itu di bulan puasa 2023 jadi kurang lebih 6 bulan produksi,” ujar Man Osman.

Berisikan 10 track yang didominasi dengan cerita tentang patah hati dan naik turunnya ritme kehidupan, “A Romantic Way To Remember” membawa makna tersendiri dalam satu benang merah sinopsis personal dari track pembuka “Don’t Cry” dan sebagai track penutup “Dear Mr. Lonely” hal ini dikarenakan artist ingin berpesan bahwa kita harus bisa memaksimalkan rasa bahagia dan bersyukur dalam menyelesaikan kehidupan, seperti yang ia sebutkan di wawancaranya.

“Untuk ‘Mr. Lonely’ sendiri itu menceritakan tentang almarhum bapakku sebelum beliau meninggal itu kayak apa-apa sendirian, dan hidup itu ada naik turunnya jadi aku masukin quote dari Bob Marley ‘everything’s gonna be alright’ pada hook liriknya, yang menandakan bahwa tidak ada yang abadi dalam kehidupan, sedih dan senang semua ada waktunya,” Jelas Man Osman.

Dalam album ini banyak lagu-lagu yang memiliki arti mostly tentang patah hati, ironisnya diiringi dengan irama yang catchy dan easy-listening. Bikin makin menusuk kalo kita listening-digging sama album ini, diikuti dengan typical musik yang dengan mudah merasuk ke dalam benak dan akhirnya terngiang-ngiang seharian. Terlebih lagi, ada salah satu track berjudul “Make This Love” yang punya nuansa reggae di dalamnya. Salah satu easter egg-nya lagi, ada potongan monolog bapak dari Man Osman di dalam track “All I Want Is You”.

Dari kesan pertama melihat album ini bisa dinilai bahwa karya ini digarap dengan sepenuh hati. Bukan cuma dari segi musik dan lirik, melainkan juga artwork yang digarap oleh Angga Bakti mampu mengilustrasikan mimpi dari Man Osman sendiri sebagai seorang musisi yang siap dibesarkan namanya di kancah nasional. Pemotretan artwork sendiri dilakukan di gedung RRI Surakarta dimana almarhum bapak dari Man Osman bekerja sebagai penyiar program kesehatan.

“Pemotretan artwork sendiri itu dilakukan di gedung RRI, kelihatan aku di panggung walaupun kondisi gedungnya sepi penonton. Jadi dari situ, aku bakal tetap bermusik entah apapun yang terjadi kelak nanti” jelasnya.

Beberapa nama yang ikut serta membangun album milik Man Osman ini ialah kenalan dari sang musisi sendiri. Albesya Iqbal selaku produser yang juga ikut serta dalam penulisan lagu bersama Firmanjaya Rafiandy A.K.A Man Osman, mampu mengeksekusi 10 lagu-lagu yang fresh serta catchy. Untuk mixing dan mastering sendiri dikerjakan oleh Fifan Christa atau sering dikenal dengan nama Atlesta dari POPSYOUGOOD yang kemudian dia reach out untuk nge wrap album ini.


Overall untuk debut album “A Romantic Way To Remember” ini menyajikan berbagai rasa dan sensasi yang tertata secara rapi di atas piringan silver. Mulai dari segi musik, lirik sampai juga artwork dieksekusi dengan pas namun sempurna.

Baru-baru ini juga, Man Osman merekam 5 lagu dari debut albumnya itu dengan format akustik bertempat di salah satu situs sejarah musik nasional di Solo Haiti Lokananta.