JVICI band noise punk asal Kota Palopo, Sulawesi Selatan, baru saja merilis debut album penuhnya yang bertajuk “PULCHRUM”, dengan proses kreatif dan pelepasan estetis album ini berlangsung selama 3 bulan lebih lamanya,
band kemudian berpindah haluan ke Athena Annihilator Records untuk melakukan ekplorasi musik, setelah sebelumnya berada di label mandiri Rio Music Studio.
Grand design musik di album ini, Dede, frontman band menambahkan unsur noise yang direkam dari HT/Walkie Talkie dan menggesek senar gitar dengan pick. selain itu pengupayaan vokal dan melodi yang disharmonis juga terus diusung dalam proses rekamannya, “Aneh rasanya ketika mendengarkan lagu dari Dinosour JR seperti Just like Heaven, Freak Scene dan Start Choppin yang vokal dan melodinya amburadul namun dapat dinikmati, itulah estetika sebenarnya dari musik” ujarnya.
Dari karakteristik tone yang dihasilkan masih tetap mempertahankan distorsi yang kering, namun pada beat drum kali ini tidak hanya menderu kencang, tapi juga mencoba untuk membuatnya terdengar lebih berat, perubahan tempo juga terjadi hal itu dapat dilihat pada track “Modern is Red” dan “Limbo”. Beberapa track dibuat hanya berdurasi dua menit saja, hal itu adalah statemen bahwasanya semangat yang disajikan olhe JVICI adalah “punk tanpa basa basi”.
Seluruh track dari album ini di mixing & Mastering oleh Aidil, ia juga yang membantu Dede mengisi ruang-ruang eksperimental tak terbatas. Rekaman dilakukan secara terpisah karna masing-masing personel band berada di kota yang berbeda, namun itu bukanlah hambatan, dan menjadi bukti nyata bahwa semangat berkarya mampu menembus itu semua.
Artwork albumnya menampakkan seseorang yang sedang bersantai duduk di pantai dan melayang di udara dengan koran yang terbakar di depannya, demikian penggambaran nihilisme sebagai gagasan utama yang diperoleh dari band ini, sikap itu terepresentasi dalam kata “The World Is Pregnant, and Aidil Still Nihil” sebuah ketidak perdulian dunia dalam hal ini terhadap batas-batas bermusik yang dimaksudkan. Pada saat melakukan pemotretan album, JVICI harus melipir ke utara sejauh kurang lebih 90 km dari kota palopo, untuk mendapatkan pantai yang sesuai dengan konsep, dikarenakan pantai di kota Palopo tidak sesuai dengan ekspektasi, kemudian ide Artwork ini diinisiasikan oleh Dede “Kami ingin menghasilkan album yang terlihat damai secara visual, sama seperti ketika kami melihat album dari Band Hardcore Headsup asal Kota Makassar yang memotret dermaga, menurut kami itu karya yang sangat post-modernisme/kontemporer”.
Berangkat dari hal itulah kata PULCHRUM hadir, yang berarti ‘indah’ dalam bahasa Yunani, kata tersebut adalah rangkaian dari kalimat Verum, Bonum, Pulchrum yang populer di jaman artistik reneisans.
JVICI telah membuka PO Bundling dan CD yang produksinya terbatas, PO ini akan berlangsung hingga tanggal 20 Juli. Selain itu band juga telah merencanakan tour Sulawesi Selatan jika kondisi memungkinkan.