Setelah lama tidak terdengar dengan rilisan musik baru, Double Deer Music akhirnyamemperkenalkan projek terbaru mereka. Record Label asal Jakarta yang sempat medobrak pasar musik lokal dengan ciri khas komposisi yang kental akan unsur
elektronik ini akhirnya kembali lagi.
Berbeda dari rooster yang pernah mereka naungi seperti Kimokal, Rayssa Dynta, dan RL KLAV, kali ini Double Deer mencoba pendekatan baru demi menyiasati pandemik yang tidak berujung ini dengan sesuatu yang segar dan relevan dengan keadaan
sekarang. Yaitu dengan membentuk band virtual yang diberi nama, timur.
Pasti banyak yang bertanya apa yang dimaksud “virtual band”? sebenarnya terminologi ini sudah tidak asing lagi dan bukan hal yang baru. Virtual band merupakan grup musik yang berisikan karakter fiktif berbentuk animasi atau kartun yang ditujukan untuk kepentingan visual album, klip video, dan komponen visual pertunjukan panggung tetapi musiknya tetap digarap oleh seorang musisi dan produser.
Timur beranggotakan Olsen pada divisi gitar dengan permainan yang ajaib, Kim yang merupakan digital savy tetapi memiliki permainan bass yang groovy, JD yang bertanggung jawab dibalik drum dengan menjaga tempo permainan, dan Arta pengisi
suara yang menjadikan timur sangat menarik dengan ciri khas vocal nya hingga menghasilkan musik timur banyak terpapar dari band alternatif dan grunge tahun 1990 hingga awal 2000 dengan penambahan elemen elektronik yang telah menjadi identitas label penaung, menghasilkan sound modern yang mejadikan timur berbeda dari kebanyakan band lain setipikal.
Single pertama timur bertajuk “Distribusi Normal” akan mulai diperkenalkan. Beberapa nama salah satunya Kevin Septanto
dari band indie pop “Elephant Kind” telah memberikan reaksi positif terhadap single “Distribusi Normal”, begitu juga dengan
Udasjam dari Laidback Blues record store, dan tidak ketinggalan gitaris kharismatik Saleh Husein dari The Adams juga memberi reaksi.