Setelah lima tahun jalan bersama major label dan vakum selama setahun, The Finest Tree kemudian memutuskan untuk memilih berkarya secara independen. Perilisan EP Album Remake ‘Tertujuh’ menjadi bukti keseriusan duo bersaudara asal Yogyakarta, Cakka Nuraga dan Elang Nuraga di jalur musik.
EP Album Remake ‘Tertujuh’ ini bermaterikan empat lagu: ‘Lupa Bawa Nyali’, ‘Sampai Waktunya Datang’, ‘Namamu Di Doaku’ dan ‘Melebur Beda’. Untuk perilisan pertamanya, Elang Nuraga dan Cakka Nuraga telah melepaskan 2 lagu terlebih dahulu yakni ‘Lupa Bawa Nyali’ dan ‘Sampai Waktunya Datang’ yang bisa dinikmati mulai pertengahan November silam pukul di berbagai gerai musik digital. Bukan hanya
itu, video klip musik ‘Lupa Bawa Nyali’ versi remake itu juga telah ditayangkan.
2 lagu sisanya, ‘Namamu Di Doaku’ dan ‘Melebur Beda’ akan dirilis usai The Finest Tree merilis single baru yang masuk dalam album mereka di tahun 2020 mendatang.
“Jadi, 4 lagu di EP Album Remake ‘Tertujuh’ itu akan kami rilis secara eceran. 2 Lagu pertama (‘Lupa Bawa Nyali’ dan ‘Sampai Waktunya Datang’) di bulan November. Tapi kami juga sambil memperkenalkan single pertama di full album kami yang akan dirilis usai 2 lagu di atas. Judulnya dan rilisnya masih rahasia,” kata Elang Nuraga
Menurut Elang, EP Album Remake ‘Tertujuh’ itu menandai perjalanan The Finest Tree yang sudah memasuki usia 7 tahun dalam dunia musik. Sekaligus merupakan jembatan menuju album yang berisi lagu-lagu baru dari The Finest Tree yang akan datang.
“Di album ‘Tertujuh’ itu nanti juga akan banyak kejutan dari kami. Selain musik kami lebih dewasa, aransemennya juga berbeda dengan lagu-lagu kami sebelumnya,” ujar Cakka menambahkan.
Memutuskan Independen
Sepanjang tahun 2018, The Finest Tree mengalami hiatus. Hal ini bisa dikatakan sebagai ‘musim gugur’-nya duo kakak beradik tersebut. Saat itu Cakka memutuskan untuk ‘menyendiri’. Hal tersebut juga berdampak pada Elang yang merasakan kejenuhan dan sempat ingin berhenti bermusik.
Hingga di awal 2019 ini Cakka dan Elang menyempatkan bertemu dan berbincang serius di ruang tamu rumah mereka. Keduanya pun sepakat untuk kembali berkarya dengan The Finest Tree. Gayung bersambut, Tomo Widayat seorang produser musik yang juga additional gitar Sheila On 7 mendukung penuh kembalinya The Finest Tree. Tomo akhirnya didapuk sebagai Music Director untuk proyek EP Album Remake ‘Tertujuh’.
“Melihat kondisi kami saat itu, akhirnya Mas Tomo menawarkan untuk membantu kami agar The Finest Tree bisa muncul kembali. Dia membantu kami mengaransemen ulang 4 lagu lama yang masuk di dalam EP Album Remake ‘Tertujuh’ itu,” kata Cakka.
Menurut Elang, pembuatan EP Album Remake ‘Tertujuh’ itu juga sesuatu yang baru dilakukan oleh The Finest Tree. Sebab penggarapannya benar-benar lebih banyak dilakukan di rumah, bukan di studio. Proses workshop aransemen juga selalu dilakukan Tomo Widayat di home recording studio yang ada di rumah Elang Nuraga.
“Proses kreatifnya jadi lebih banyak dilakukan di rumah. Selain minim biaya, saya dan Cakka bersama Mas Tomo juga bisa bekerja kapan saja. Karena kan biasanya kalau di studio terkendala shift, nggak bisa bebas kapan aja,” papar Elang.
Selain Tomo Widayat, The Finest Tree juga menggandeng beberapa insan kreatif Jogja yang portofolio karyanya juga tak perlu diragukan lagi. Ketiga orang itu turut andil membuat EP Album Remake ‘Tertujuh’ menjadi warna yang lebih segar untuk The Finest Tree.
“Tiga orang itu ada Ferry Efka (additional keyboard Sheila On 7), di bagian mixing- mastering lagu. Kemudian ada Wawakz di bagian artwork EP album dan terakhir ada Bowie Widipermoko (Slinky Bones) yang kami percayakan untuk membuatkan video klip ‘Lupa Bawa Nyali’ versi remake,” imbuh Cakka.
Sekadar diketahui, The Finest Tree merupakan duo musisi kakak beradik yang dibentuk pada 20 Maret 2012. Di awal kemunculannya The Finest Tree diproduseri oleh Eross Candra (Sheila On 7). Pada Desember 2012, The Finest Tree meluncurkan album perdana bertajuk ‘Hijau’. Hingga pada Agustus 2014 hingga September 2019, The Finest Tree bergabung dengan Universal Music Indonesia sebagai label rekaman, dan kini, dengan berbagai pertimbangan, semua hal tentang karir bermusik mereka dilakukan secara mandiri!