“Manarang”, sebuah kata yang merupakan salah satu dari empat filosofi penting milik suku Toraja yang berarti “kepandaian”. Manarang sebagai sebuah spirit ditransformasikan oleh trio musisi asal Makassar dengan nama panggung “Tautuo” menjadi kumpulan aransemen yang progressif dan megah hingga menjadi satu lagu yang utuh.
Tautuo adalah band instrumental rock yang tengah berkiprah di Bandung ini dibentuk oleh Ukka Manyala (gitar), Ari (bass/keyboard) dan Gilang Dhafir (drum), yang telah sepakat mengusung warna musik dengan dilatar belakangi musik yang berbeda, sebut saja post rock, dark rock, pop dan juga death metal.
Tahun 2018 dari pertemanan Ukka Manyala dan Ari lah band ini terbentuk. Momen saat band mereka bubar di tahun 2017 ternyata bukan alasan bagi Ukka Manyala dan Ari untuk tak konsisten menulis materi lagu-lagu baru. Justru dari momen itu berdua mereka terus berkumpul dan menggarap materi-materi yang sedianya akan digeber dalam sebuah rekaman froamt mini album nantinya.
Mereka berdua, dengan latar belakang masing-masing bersepakat membentuk sebuah band dengan konsep yang berbeda dari band mereka yang bubar sebelumnya. Untuk menambah lebih banyak variasi dan eksplorasi di konsep usungan mereka, Gilang pun diajak untuk mengisi posisi drummer hingga makin lenngkaplah formasi ini untuk terus memasuki proses kreatif berikutnya.
Tautuo menyusun komposisi musiknya secara progresif berupa banyak perubahan pattern dengan nuansa atmospheric instrumental, perpaduan riff gitar clean dan riff gitar berdistorsi yang berat dan gelap suara bass berkarakter dirty yang intens lalu beradu dengan beat drum yang khas dengan nuansa metal.
Dengan bantuan Juang Manyala, Fadly M.K, Khaeril Damis serta Prolog Art Building Studio, TAUTUO hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk melakukan produksi dan merekam EP perdana meraka.
Single Pertama mereka diatas “Manarang” juga sudah bisa didengar di berbagai platform digital seperti Apple Music dan Spotify.