Sembilan lagu berdurasi 41:09 menit, Penumbra menjadi album debut dengan tema yang beragam dan membawa angin segar untuk genre musik rock Indonesia.
Setelah mengeluarkan trilogi singe “Umbra”, “The Sixth Day”, dan “Surut” satu demi satu, Suarloca merilis album perdana Penumbra, Jumat (27/8). Lewat album ini, Suarloca mencoba bereksplorasi dan berkarya untuk memainkan emosi pendengar lewat musik dan lirik.
Proses penggarapan Penumbra dimulai saat pandemi gelombang pertama, 2020. Proses perancangan materi lagu dalam album banyak dilakukan secara daring. Ini menjadi proses yang menarik bagi Suarloca. “Kami tersadar bahwa proses pembuatan karya masih dapat dilakukan meskipun banyak keterbatasan dalam hal tatap muka dan latihan di studio,” terang Fahman sang drummer.
Album ini berisi 9 lagu dengan lirik berbahasa Inggris dan Indonesia. Penggunaan kedua bahasa mereka sesuaikan dengan vibe lagu supaya pesannya sampai kepada pendengar. Lirik-lirik yang diangkat dalam Penumbra cukup beragam, mulai dari “Umbra” yang mengangkat masalah sosial, “The Sixth Day” yang jenaka, hingga “Way Back to The Sun” yang membicarakan mimpi tentang keadaan setelah masa pandemi selesai.
Sebagai klimaks dari perjalanan tiga single yang telah dirilis berturut-turut dalam tiga bulan terakhir, Suarloca mencoba menyampaikan berbagai macam keresahan yang timbul saat proses membuat album melalui artwork single dan album.
Salah satu keresahan yang Suarloca soroti saat merampungkan album adalah nasib band rock di masa sekarang. Artwork dari ketiga single dan album merepresentasikan bagaimana band baru dan band senior bisa bertahan di ekosistem musik Bandung yang punya problematika tersendiri. Seluruh konsep dan eksekusi artwork dirampungkan dan didiskusikan oleh Suarloca.
Album Penumbra dirilis dalam format kaset dan box set dalam jumlah terbatas. Lewat box set, Suarloca menawarkan pengalaman mendengarkan yang lebih menyeluruh, dengan minuman pendamping, lirik, dan dokumentasi visual dari penggarapan artwork.
Seluruh proses rekaman album Penumbra dilakukan di Studio Rekamkamar (Jakarta). Suarloca menggaet Rama Harto dan Febio Sondakh sebagai co-produser untuk lagu ini. Proses mixing dan mastering Penumbra turut dikerjakan oleh Rama Harto yang sebelumnya pernah mengerjakan proyek bersama Iga Massardi, Ringgo 5, dan Zombie Autopilot.
Suarloca merupakan band asal Bandung yang beranggotakan Fahman Fauzi (drum), Husein Muhammad (gitar), Lana Syahbani (gitar), Levi Arie (vokal, synth), dan Rami Satria (bass). Sebelumnya Suarloca telah merilis lima single, “Pasang” (2019), “Saturnine” (2020), “Umbra” (2021), “The Sixth Day” (2021), dan “Surut” (2021).
Selamat menikmati Penumbra dari Suarloca.
Instagram: Suarloca
(ami)