Sebuah anthem Build Down To Anathema untuk melanjutkan perjalanan bernama “Dedikasi”

Kekosongan pada lini vokal dan guitar sebelumnya menjadi vital dan memaksa mereka untuk berhenti sejenak selama kurang lebih 6 tahun. Build Down to Anathema (BDTA) bukan lagi menjadi prioritas dan mereka melanjutkan kesibukan
masing-masing.

Perayaan Familiaxshow “1 dekade Frontxside” yang lalu (Juni 2022) menjadi titik lanjut perjalanan berikutnya ketika mereka menjadi salah satu line-up pada gig itu. Dengan tersisa 3 personil dan tanpa ekspektasi apa pun, panggung pun tiba-tiba menjadi penuh sesak, moshpit meliar, stage-dives, dan sing along disemua track dari EP “Eksistensi” (2013) dam gigs
itu menjadi cukup emosional bagi mereka.

Pasca gig itu, euphoria itu tetap ada. Terlebih support dari teman-teman terdekat sampai yang terjauh seakan menjadi energi dan semangat untuk melanjutkan kembali perjalanan mereka. Bergabungnya Endi (Guitar) dan Fajar (Mic) membuat pondasi mereka menjadi yang lebih kuat. Keduanya membawa serta ide, semangat dan warna yang berbeda.

Dedikasi sudah ditulis sejak akhir 2013, belum sepenuhnya rampung tapi pernah dibawakan secara live saat gig “Menunjuk Timur 2013”.(Saat formasi awal). Dedikasi dibuka dengan sebuah intro gitar, kemudian disambut dengan gang vocals “Kita tetap berdiri, tetap di sini demi hari nanti” seperti seruan dan pengingat. Drum dengan beat stomp n go’.

Gitar power-chord modern dengan isian vokal ala Jeremy Bolm (Touché Amoré). Dengan cresendo pada bagian verse akhir, tempo dengan Syncope, beat meningkat seraya menjadi bagian paling klimaks yang dipadu-padankan dengan vokal utama dan gang vocal yang saling bersahutan.

Dedikasi kini telah rampung. Penanda sebagai pembuka, sebuah Anthem yang akan menemanimu, kita dan siapa saja untuk melanjutkan langkah ke depan sebagai bara penyemangat atas apa yang kita telah impikan dan harapkan. Sebagai penanda jejak langkah mereka selanjutnya. Seperti pada kutip lirik berikut “Kontemplasi hakiki membuat kita tetap tegak berdiri, karena kalah bukanlah opsi. Tidak saat ini, esok apalagi”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *