Ada nuansa melankolis pada keragaman gaya-genre debut album Azimah Fada, dan itu berakar pada songwriting-nya. Dari track yang paling ceria hingga balada orkestra yang gloomy, keterbukaannya dalam menulis lagu berhasil menyiratkan berbagai spektrum emosi yang kemudian menjadi penghubung dari 11 Track albumnya.
Ide dibalik “Scars Souvenir” berawal dari rasa takut yang Azimah rasakan sedari umur adolesens hingga awal 20-an. Dia pernah percaya bahwa dari setiap rasa sakit dan trauma yang ia alami di masa lalu akan selalu menemukan jalan ke dalam hidupnya sebagai pengingat terus-menerus akan penyesalannya. dalam kata lain, Azimah melihat lukanya layaknya souvenir kecil yang terletak di suatu tempat pada rak di ruang tamunya. Meskipun dengan adanya dinamika yang cukup suram pada Songwriting Azimah, ia menggambarkan “Scars Souvenir” sebagai Album yang cukup “Romantis”.
Menurutnya, semua luka yang ia lalui juga memberinya alasan untuk lebih terhubung dengan dirinya sendiri, dan “Apalah yang lebih romantis dari menemukan dirimu kembali?” Pungkas Azimah.
Dengan menuangkan seluruh kegelisahannya kedalam musik, pada akhirnya, “Scars Souvenir” adalah upaya untuk memaafkan dan merelakan.
Dari aspek musikal, Azimah Fada bereksperimen pada berbagai macam warna. Mulai dari neo soul-rnb kontemporer, electro pop-bossanova hingga alternative rock. Lumrahnya peran strings, horn hingga timpani dapat ditemukan hampir pada setiap track, memberikan kesan bahwa mungkin pada album ini, Azimah memiliki approach yang cukup memusatkan orkestral sebagai tematik Album.
Pada album ini juga, Azimah memiliki kesempatan untuk berkolaborasi bersama Leca Percussion dan Rhesa Siregar pada salah satu tracknya yang bertajuk “As We Talk“.
“Melihat lagu yang saya tulis mencapai puncak potensinya dengan berkolaborasi bersama Leca dan Rhesa itu rasanya seperti mimpi! Mereka berdua adalah pusat inspirasiku dan saya rasa dari proses kolaborasi kemarin cukup mengubah caraku melihat musik hingga hari ini. I’ll be forever grateful for that.” Ujar Azimah.
Album Scars Souvenir direkam di Makassar, diproduksi, ditulis, diaransemen, serta mixed-mastered oleh Azimah Fada.
“Meskipun album ini secara produksi belum mendekati sempurna, saya tetap bersyukur karena masih bisa terus belajar lagi, terus memproduksi musik lagi. Karena entah mengapa, semakin saya menghabiskan waktu di dalam dunia musik, saya juga semakin cinta untuk belajar lebih lagi seputar hal teknisnya. Ya, mari kita lihat kemana cinta ini membawa saya.” pungkasnya.