Setelah merilis single dan music video pada awal 2018 yang berjudul ‘Mania’ sebuah trio alternative rock asal kota Malang ‘YME’ merilisi sebuah Hymn Video bertajuk ‘Demia’ dengan durasi 9 menit melalui kanal YouTube mereka. Ketika ditanya kenapa video ini berdurasi cukup Panjang, Saston Biru selaku pengisi suara mengatakan bahwa, “ aku ingin membangun emosi pendengarku sehingga dia benar – benar siap mendengar laguku, sekaligus ingin mengkurasi atau menguji seberapa niat mereka untuk menikmati seni yang kami buat” .
Trio yang beranggotakan Saston Biru, Jaka Satya, Dan Wildan salis ini terbentuk di tahun 2017 dengan tujuan untuk membuat entitas yang berfalsafah pada kemanusiaan dalam kemasan yang estetik.
Demia sendiri menceritakan tentang bagaimana seorang laki – laki akan tetap menjadi “Laki – Laki “ walau bagaimana hancurnya dia. “ Lagu ini diambil dari kisah kawan – kawanku tentang bagaimana hancurnya mereka ketika harus berpisah “ dunia “ dengan orang yang mereka cintai, seandainya bisa memutar waktu mereka ingin bertukar tempat dengan orang yang mereka cintai “ jelas Saston. Dia juga mengatakan bahwa terkadang laki – laki memiliki sisi _Cheesy yang tak bisa mereka utarakan lantaran menjaga gengsinya sebagai Laki – Laki.
Saston pun mengklaim bahwa YME sendiri bukan sekedar proyek musik, tapi banyak elemen yang ingin dia utarakan melalui proyek ini, YME berpedoman pada seni kontemporer atau tidak mengasuh satu art genre tertentu. Mereka lebih memilih mengacu pada komposisi – komposisi sastra, musik, semiotika, nirmana, simbol serta visual yang dianggap me-represent nilai estetik yang aktual.