Musik merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah film. Baik itu lagu maupun musik latar, keduanya membangun suasana atau mood dalam film. Dari adegan sedih menjadi ceria, dari suasana tenang menjadi adegan mencekam. Semuanya itu bisa terbangun lewat musik. Pentingnya unsur ini membuat ‘Ernest Prakasa’ tidak main-main dalam memilih musisi yang akan diajak bekerja sama untuk mengisi lagu atau musik dalam filmnya. Setelah The Overtunes, Jaz, hingga Isyana Sarasvati, kini Ernest menggaet ‘Fiersa Besari’ untuk mengisi soundtrack ‘IMPERFECT: Karier, Cinta, & Timbangan’ melalui lagu berjudul ‘Pelukku untuk Pelikmu’.
Apa alasan Ernest memilih Fiersa untuk mengisi soundtrack adaptasi buku self-help karya sang istri, Meira Anastasia, ini? “Saya pecinta karya-karya Fiersa Besari. Keistimewaannya terletak pada lirik-liriknya yang lugas, namun puitis. Saya yakin, keterlibatan Fiersa dalam mengisi soundtrack film ini akan memberi warna tersendiri.”
Diajak bekerja sama oleh Ernest terasa bagaikan mimpi untuk Fiersa. “Bagi saya, Ernest Prakasa bukanlah sutradara yang bisa dianggap remeh. Film-filmnya mampu membekas di hati saya. Lucu, tapi juga ada momen nyess-nya. Makanya sewaktu dihubungi untuk mengisi soundtrack, kaget sekaligus senang. Apalagi, saya juga diberi kesempatan bekerja sama dengan Ifa yang waktu itu baru mendapat penghargaan atas karyanya di Keluarga Cemara.”
Terbiasa dengan lirik-lirik puitis, Fiersa mengira bahwa lagu yang dibuatnya akan menghiasi adegan-adegan sendu, galau, dan sedih. “Ternyata, saya “ditugaskan” membuat lagu yang memberi semangat kepada orang-orang yang mendengarnya. Ini benar-benar tantangan bagi saya. Lagu saya bercerita dari sudut pandang pasangan si karakter protagonis yang berusaha selalu mendukung dan melihat apa adanya.
‘Seru’ adalah kata yang dipakai Fiersa saat menggambarkan bagaimana lagu ‘Pelukku untuk Pelikmu’ ini tercipta. “Dua kali saya mengirimkan nada dan lirik kepada Ernest dan Meira. Meski tidak diungkapkan secara langsung, tapi saya merasa kalau mereka masih kurang sreg. Kebetulan, saat itu saya baru pindah rumah, jadi tidak bisa fokus membuat lagu karena ramai orang-orang yang membantu pindahan. Saat saya mengatakan hal ini kepada istri, istri saya juga ikut-ikutan kesal sehingga kami pun jadi bertengkar. Tapi, karena bertengkar gara-gara hal sepele ini, saya jadi melihat dari sudut pandang istri saya dan akhirnya berhasil menciptakan lagu yang disukai Ernest dan Meira.”