Menceritakan dirinya melalui media visual adalah langkah yang dilakukan “Reruntuh” setelah merilis single perdananya, “Samuderasa” dan “Kembali Kita Berlayar Pelan” pada 6 September 2019 silam. Bagi solois yang memilih ambient-folk dalam berkarya ini, media visual adalah salah satu media yang paling berpengaruh baginya dalam menuliskan musik.
Video Klip ini menggaet director of photography muda Rizzardi Badudu serta Ilham Daniswara sebagaiassistantdirectorofphotography.Tidaktanggung-tanggung,lokasiproduksiyangdipilihcukupjauhdi timur Indonesia – tepatnya Waingapu, Sumbawa Timur memiliki alasan tersendiri. “Awalnya saya hanya merencanakan pengerjaan artwork dengan Dudu. Saat mendengarkan demo lagu, entah kenapa ide video klip lahir. Meskipun harus menjual dua buah gitar karena alasan finansial, pengalaman produksi ini tidak akan saya lupakan selamanya” jelas Reruntuh mengenai karya visualnya. Video yang diproduksi selama empat hari pada awal tahun 2019 ini menemukan Fadil Rachman sebagai aktor utamanya. Mempertemukan tim produksi yang baru berkenalan dua minggu sebelum hari keberangkatan, nyatanya Reruntuh merasa seperti memiliki keluarga baru dalam prosesnya menggarap karya ini.
Mengenai interpretasi video, Reruntuh tidak ingin memberikan makna tertentu pada video klip ini. Ia ingin agar setiap orang memiliki makna tersendiri ketika menikmati karyanya. Video klip perdana Reruntuh untuk single “Kembali Kita Berlayar Pelan” sudah dapat ditonton melalui kanal YouTube. Segala hal tentang Reruntuh bisa dilihat melalui kanal instagramnya, @ekyrizkani.
Dirilis melalui Labuan Records dengan dukungan Spotlight Musik, Video Klip “Kembali Kita Berlayar Pelan” telah dapat diakses sejak 18 September 2019.
Kurang lebih sebulan setelahnya, Reruntuh kembali merilis dua buah lagu dalam single keduanya, “Embun” dan “Runtuh, Tumbuh”, kembali di ibawah naungan Labuan Records dan Spotlight Musik, 4 Oktober kemarin