Makassar Biennale mulai digelar!

Makassar Biennale (MB), ajang seni rupa dua tahunan berskala internasional pada tahun 2023 ini akan berlangsung di lima kota, yakni Makassar, Pangkep, Parepare, Labuan Bajo, dan Nabire. Adapun program yang akan digelar penyelenggara di tahun ini antara lain: Pameran karya dan perform dari total tiga puluhan seniman residensi, simposium, wicara seniman, diskusi, lokakarya, serta dua program terbaru yaitu: KLAB (Kelola Berkelanjutan) Musik yang diikuti oleh tujuh musisi lintas-genre di Indonesia Timur, dan penerbitan buku komik hasil residensi MB 2023.

Dengan tema abadi “Maritim”, Makassar Biennale mulai digelar hari ini hingga 30 September mendatang. Makassar Biennale merupakan sirkuit jaringan kerja komunitas di beberapa kota di Indonesia Timur. Program yang awalnya digelar hanya di Makassar ini kemudian berkembang ke beberapa kota sebagai cara kerja urunan sejumlah komunitas untuk menggelar dan ‘mendekatkan’ seni kepada publiknya.

Rangkaian agenda-agenda tersebut merupakan bentuk dari upaya Makassar Biennale untuk menjadi proyek yang berkelanjutan dan lestari (sustainable) bagi kota-kota pelaksana (dan kota calon penyelenggara berikutnya), sekaligus menjadi kerangka kerja komunitas-komunitas dan individu yang sekarang dan yang kelak terlibat. 

Pada tahun 2023 ini juga, MB juga mencoba cara baru, yakni memberi wewenang yang formal untuk setiap kota menentukan subtema masing-masing untuk mendampingi tema abadi Maritim. Konsep ini sebagai upaya menjadikan Makassar Biennale sebagai ruang bertumbuh setiap tim kerja kota pelaksana untuk menyesuaikan perkembangan, dinamika, dan kebutuhan wilayah masing-masing. Seluruhnya bergerak dengan metode, tatakelola, pelaksanaan, dan kuratorial yang otonom.

Adqpun seniman-seniman yang memenuhi undangan MB dan berpameran di lima kota pelaksanaan BM tahun ini adalah:

Makassar

Sokola Pesisir (Makassar), Thania Petersen (Capetown), Aristofani Fahmi (Pekanbaru), Kebun Tetangga (Makassar), Gymnastik Emporium (Yogyakarta), Moelyono (Tulungagung), Alghifahri Jasin (Makassar), Jim Allen Abel (Bandung), Yahyakhan Natadias (Tangerang Selatan), Alifah Melisa (Jakarta). 

Pangkep

Arman Pio (Pangkajene), Husain ‘Chenk’ Abdullah (Pangkajene), Ghandi Eka (Bandung), Ais Nurbiyah Al-Jumu’ah (Pangkajene).

Parepare

Dwi Julian SM (Makassar), A. Mey Kumalasari (Soppeng), Supriadi (Parepare), Muhamad Ilham & Aldizar Ahmad Gifhari (Jatiwangi).

Nabire

Robert ‘Chi’ Machiri (Harare, Johannesburg, Berlin), Jebulon Bunai (Nabire), dan Ellya Alexander Tebay (Nabire).

Labuan Bajo

Redra Ramadhan (Labuan Bajo), Memo Johar (Wae Kesambi), Dixxxie (Maumere), dan Obby Tukan (Kupang).

Back To Top