“Live Tenderly” lagu berbahasa Inggris pertama Ijham Widian

Usaha yang dilakukan iJham Widian untuk tetap produktif berkarya ternyata memang tak main-main. Usai merilis dua single sebelumnya, ‘Menantu Idaman’ dan ‘Nasib Perantau’, iJham kini merilis lagu ketiganya berjudul ‘Live Tenderly’. Single inimerupakan penutup karya trilogi, sebagai karya ‘perkenalan’ pada masyarakat.

“Single ketiga ini adalah cara saya menyimpulkan tentang bagaimana cara kita menyikapi dan menjalani hidup dengan cara yang seharusnya (benar), tanpa harus terdikotomi atau mengikuti keinginan orang lain dan lingkungan,” kata iJham Widian
mengawali.

Lagu ‘Live Tenderly’ ini juga akan dikemas dalam karya audio visual atau video klip yang menceritakan sosok bernama Nir, manusia yang termakan konsep waktu yang ada di pikiran manusia. Terdapat tiga waktu yang menjadi patokan manusia dalam kehidupannya, yaitu masa depan, masa sekarang, dan masa lalu.

“Nir adalah jiwa yang rentan akan hal tersebut. Ia hidup di masa sekarang namun mudah terdistraksi bayangan gambaran masa depan dan kenangan masa lalu, kemudian membuatnya menjadi manusia yang termakan bayangan-bayangan
tersebut,” ujar iJham.

Salah satu yang membedakan dari dua karya iJham sebelumnya, ‘Live Tenderly’ ini menggunakan lirik bahasa Inggris. Alasannya, iJham ingin lebih menantang dirinya sendiri agar bisa bernyanyi berbahasa Inggris dengan baik. Sejauh ini iJham juga belum pernah memiliki materi karya berbahasa Inggris.

“Pertimbangan lainnya karena bahasa Inggris merupakan bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua orang (dunia). Jadi akan menambah dan memperluas lingkup market pendengar lagu saya ke depannya,” papar iJham.

Album penuh berisi 10 lagu rilis akhir 2023

Sama seperti impian kebanyakan musisi lainnya, iJham tak akan berhenti pada karya trilogi ini. Selanjutnya ia akan mengeluarkan karyanya secara lengkap dengan merilis album perdana yang berisi 10 lagu.

“Agenda di tahun 2023 ini memang khusus dan fokus menyelesaikan full album tersebut. Saat ini proses produksinya sudah mencapai 60%. Rencana lainnya juga akan ada beberapa live session untuk kebutuhan konten YouTube saja,” kata iJham.

Nantinya 10 lagu itu juga masih akan dibantu orang-orang yang sama seperti dalam pengerjaan ‘Menantu Idaman’, ‘Nasib Perantau’. dan ‘Live Tenderly’, yakni dibantu oleh Yudhis Gangga sebagai arranger dan Ian Anatha sebagai music producer/sound engineer (mixing-mastering). Keduanya bernaung di Polarity Audio.

Sekadar diketahui, iJham Widian sebenarnya bukan sosok baru dalam dunia musik Yogyakarta. iJham Widian mengawali karier musiknya sejak 2005 bareng grup band-nya yang bernama Scoozy. Lalu pada 2007-2010, iJham Widian membesut grup band baru bernama ReStar yang cukup produktif di berbagai ajang festival musik.

Tak berhenti disitu, iJham Widian tetap berproses bersama Leana yang sempat merilis mini album pada 2011. Namun sayang, sejak 2016 band ini vakum. Hingga akhirnya pada Januari 2021, iJham kembali membuat proyek baru bernama Shine and Vine (SaV). Grup band pop rock ini sempat merilis satu single berjudul’Semu’ pada Mei 2021. Namun siapa sangka, dari SaV itu iJham justru terdoronguntuk mencoba pengalaman baru dalam bermusik, yakni solo karier sampai saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *