Monita Tahalea melanjutkan karya-karyanya di tahun ini. Sebelumnya, album “Dari Balik Jendela” yang didalamnya juga berisikan hits seperti LAILA, Tapak Hening dan Sayonara, menjadikan langkah Monita semakin jauh dalam petualangannya bermusik. Album ini mempunyai catatan yang baik di industri musik Indonesia dengan prestasi Sebagai Nominasi Artis Alternatif terbaik untuk lagu “LAILA” dan” Sesaat Yang Abadi” di AMI AWARDS 2019, tahun berikutnya album ini memenangkan cover album terbaik AMI AWARD 2020, Best Southeast Asian Album 2020 versi NME dan Artist Choice of the Year di 43rd JGTC Choice Award 2021 di ajang Jazz Goes To Campus.
Monita sangat intens dengan karya-karyanya. Setiap apa yang akan ia keluarkan betul-betul ter-filter dari gambaran apa yang ia rasa dan bayangkan. Karenanya, setiap mengeluarkan single, workshop dan diskusi selalu diberi ruang luas demi membuat karya yang terbaik.
Di tahun 2022 ini, Monita mengeluarkan karya yang sangat “adem” dan “easy”, mengingatkan kita pada lagu-lagu Monita saat ia memulai karir bermusik. Single lagu yang cukup berbeda dengan lagu-lagu Monita di album sebelumnya, musiknya kali ini terasa “dekat” dengan balutan padu padan akustik gitar, piano dan beat “middle” yang sederhana mengiringi timbre vokal Monita yang unik.
Sepertinya pengalaman musikal Monita yang telah mencoba berbagai macam karakter musik membuatnya terasa di cukupkan dengan hadirnya single ini dengan mengedepankan pesan dan aransemen yang nggak “neko-neko”. “Up close and personal” sepertinya cocok untuk digambarkan dalam lagu ini. Pesan yang dihadirkan tentang kembalinya seseorang yang telah berlalu dengan bahasa yang lugas menjadikan siapapun yang mendengarkan mampu lekas mengerti isi dari lagu ini.
“Lagu ini ditulis oleh Bayu Risa dan Yosua Gian, proses pengerjaannya berjalan begitu natural, ada sedikit adjustment melodi yang saya lakukan, agar selaras dengan cerita yang akan saya tulis.” Ungkap Monita. HOOK yang terdiri dari Yosua Gian dan Agung Munthe, membuat aransemen lagu ini dengan begitu manis dan subtle mengiringi cerita dari lagu “Berlalu”.
“Berlalu” bercerita tentang kerinduan dan keputusan untuk menjadi pribadi yang berbahagia. Kesedihan kita dalam melepaskan seseorang dapat kita sampaikan dengan hati yang ringan dan penuh pembelajaran jika hal tersebut telah berhasil kita lalui, oleh karena itu kali ini saya coba tuliskan dengan bahasa yang senyatanya.” papar Monita.