Setelah melepas satu buah single nan panas berjudul ‘Berapi-api’, 17 November 2018 silam, grup musik ‘Taruk’ telah tebus janji dengan merilis EP perdana yang memayungi lagu tersebut dengan tajuk ‘Sumpal’. Mini album ini hadir terhitung sejak Februari 2019 lewat berbagai platform musik digital.
EP ‘Sumpal’ menawarkan empat track yang bercerita tentang fase kehidupan seorang petarung di dunia paralel. Deretan lagu ini bersifat tematik dengan alur yang saling berkaitan.
“Kami yakin bisa melawan rutinitas, bersenang-senang sepuasnya hingga tepar, bahkan menyuluhkan ode penghormatan bagi pahlawan tanpa getir. Kami persembahkan Sumpaluntuk kalian yang selalu menganggap enteng,” ujar Vokalis Karel.
Mulai dari track pertama, di mana sang petarung mendapat kesempatan kedua untuk hidup kembali, lalu membalaskan dendam dan segala urusan yang belum terselesaikan. Sampai pada fase kedua, saat dirinya mengobarkan semangat berapi-api untuk membalikkan keadaan.
Memasuki fase ketiga, sang petarung telah menjadi raja di atas segala kesenangan dan penderitaan. Penuh waktunya dihabiskan untuk berpesta, menggila dan ditutup oleh kegelapan yang sunyi dan cengkraman kesepian. Pada tahap itu, pilihan terbaik adalah ‘memuja’.
Tiba di tahap terakhir, saat dia merasa tersesat dan butuh pegangan hidup. Satu-satunya jalan paling logis dan tepat adalah memuja kegelapan—berdiri di tengah kobaran api hitam nan pedih. Kisah ini bersifat fiksi dan menjadi sebuah analogi…
Lantas, siapakah sang petarung tersebut?
Ya, dia adalah kita. Bisa kamu, mereka, dan siapapun yang merasa. ‘Taruk’ merekam kalian semua lewat EP Sumpal yang siap menebas, menggertak dan menghantamkan kening pada pijakan besi penuh kaki-kaki para penggila distorsi kematian.
“Kami membuat EP ini untuk mewakili orang-orang yang merasa dirinya tertindas oleh rutinitas sehari-hari. Cocok pula bagi para bejat, penjahat dan lain-lain yang mulutnya pantas disumpal sebelum berbicara panjang lebar dengan penuh omong kosong,” tutur Drummer Matin.
Taruk turut mengundang sosok spesial yakni Doddy Hamson, vokalis Komunal untuk berkolaborasi pada salah satu lagu berjudul ‘218’. Aroma kengerian semakin terasa dengan kehadiran Master of Reality yang khusus kami datangkan dari ‘Hitam Semesta’ ini.
Kencangkan sabuk pengaman, sambutlah Sumpaldengan kepalan tangan mengacung di atas. Taruk sampai lebam!
Tengan Proses Kreatif di Balik EP Sumpal
EP Sumpal dikerjakan pada pertengahan 2018 silam di Teargas Lab, Bandung dengan sentuhan—mulai dari rekaman, mixing, hingga mastering—Irsyad Ali. Proses kreatif berlangsung sejak awal tahun kemarin.
Sementara desain sampul adalah buah karya Gama Dwisetya, seorang desainer asal Tangerang. Nama yang sudah tak asing di telinga kita, mengingat dia adalah pemenang kontes poster untuk Thursday Noise Vol. 4 pada tahun 2017 lalu.
Taruk adalah Karel (vokal), Bobby Agung Prasetyo (gitar) dan Matin Mahran (drum). Kami mengusung musik hardcore–punkdengan nuansa horor, mencekam, lewat inspirasi seperti Torso, DS-13, dan Dead Kennedys.
Tak berhenti sampai di sini, kami bakal lanjut untuk merekam beberapa karya lainnya seperti rilisan fisik dan album pertama. Setelah sukses mengobarkan semangat ‘Berapi-api’, kini saatnya ‘Taruk’ membungkam kalian semua lewat EP Sumpal.
Oleh: Bobby Agung Prasetyo