‘Doa Penanti’ Seruan Pujian Terhadap Kesetiaan

Saat Anda membaca tulisan ini, ada beribu perempuan sedang menanti di rumah mereka. Masing-masing mereka punya penantian berbeda. Suami, anak, suadara, rezeki, kepastian, kesembuhan, atau kematian. 

Kapal Udara merilis Doa Penanti sebagai pengantar menuju album kedua. Doa Penanti adalah tanda Kapal Udara masih menceritakan perihal masyarakat dan kebudayaan. Dalam budaya patriarki, para perempuan dipaksa menjadi rumah, tempat lelaki pulang dari pekerjaan. Doa Penanti adalah elegi perempuan yang ditinggalkan. 

Doa Penanti dirilis pada 01 Juni 2019 di berbagai platform digital. Empat lagu lainnya akan menyusul bersama rilisian fisik dalam beberapa waktu ke depan. Kapal Udara memproduksi dan merilis Doa Penanti secara mandiri. Doa Penanti direkam di Rucs Record dengan bantuan Abdul Chaliq sebagai sound engeneer . 

Doa Penanti sengaja dirilis di tengah derasnya arus mudik lebaran. Kapal Udara ingin mengantar pendengar pulang dan bertemu mereka yang sedang menanti. 

Saya Dan Harapan Mereka

Demikian isi rilis yang kami terima dari managemen band yang cukup berbunyi keras di berbagai level komunitas sekurangnya 2 tahun terakhir. Yap, Kapal Udara adalah sebuah unit musik yang memainkan musik-musik serius dan penuh arti. Band ini adalah 4 lelaki yang kelihatan sangat mencintai lingkungan dan perkawanan. Keluarga adalah arti kehidupan yang paling hakiki buat mereka.

“Doa Penanti” bukan lagi hanya sebatas deretan lirik-lirik yang mengisyaratkan hal-hal romantis diatas. Namun lebih jauh lagi, single ini didendangkan mereka untuk mengajak semua kawan terus menambah rasa cinta terhadap sesama. Single ini adalah sebuah kelanjutan dari mini album “Seru Dari Hulu” yang mempunyai tingkat keberhasilan nomer wahid dari sisi pencapaian kepada target dan mengena tepat sasaran dari sisi konsep dan tema. Mini album ini adalah sebuah masterpiece yang jujur saja oleh siapapun akan sulit untuk dicari tandingannya, namun oleh Kapal Udara, Doa Penanti diharapkan akan memberi arti lebih atas masalah sosial budaya yang mereka angkat dan suarakan dengan telaten.

Ada banyak harapan sebenarnya yang mereka apungkan untuk kita semua. Harapan-harapan itu adalah hal-hal yang hidup dalam benak mereka, berisi kerinduan akan suasana hidup yang nyaman dan saling menjaga, menguras habis perbedaan. Sama dengan harapan saya akan terus berkibarnya mereka, untuk menjadikan pesan damai selalu ada disekeliling kita.

Profil Singkat Kapal Udara

Kapal Udara adalah band asal dari kota Makassar yang beranggotakan Muhammad Ayat (Vocal-Guitar), Saleh Hariwibowo (Guitar), Mardhan Maing (Bass), dan Muh. Bobby Pramusdi (Drum).

Kapal Udara terbentuk di tahun 2015 dan telah meluncurkan mini album berjudul Seru dari Hulu di tahun 2017. Di tahun 2019, Kapal Udara akan meluncurkan mini album kedua berjudul Mesin Manusia.

Seru dari Hulu dan Mesin Manusia masing-masing berisi lima lagu yang bernuansa Folk, Pop, dan Rock. Keseluruhan lagu bercerita tentang masyarakat dan kebudayaannya: tentang cara masyarakat bertahan dan melanjutkan hidup. 

Tema lagu-lagu Kapal Udara terinspirasi dari pertemanan para personilnya dengan para pegiat literasi dan pendamping desa. Latar belakang pergaulan di kampus, juga membuat Kapal Udara memilih isu sosial dalam membuat lagu.

Musik Kapal Udara memiliki ciri khas yang lahir dari perpaduan petikan etnik dari gitaris, warna vocal yang tebal, dan ketukan dari bass dan drum yang membuat orang bergoyang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top