Perasaan, Perpustakaan dan Masa Kecil

Jika Perpustakaan, Perasaan dan Masa Kecil dijadikan sebagai tema dan dituangkan dalam satu bejana besar berwujud album rekaman, yang terbayang dalam ingatan bisa jadi adalah bagaimana rekaman-tekaman kejadian tak bernilai harganya di masa lampau membuat banyak keajaiban di kehidupan masa kini. Hal-hal diluar nalar itu kemudian tertuang dalam rekam jejak kebersamaan dan rasa saling menyayangi, melindungi serta memberi arti, termasuk dalam kehidupan beriterasi dan mengagendakan perasaan untuk terus menggandeng orang-orang terkasih untuk mencintai dan melestarikan hal-hal baik yang kita baca tiap hari untuk kemudian menjadi bekal kembali bagi anak cucu kelak

Memang terdengar tendensius, namun upaya besar itu ternyata berawal dari hal yang terhitung sederhana, yakni pertautan perasaan dan rasa kasih antara Viny dan Ale dalam sebuah proses mencintai literasi dan menjaga taman baca tetap lestari di ruang bersama bernama Ruangbaca.

Menjadi pustakawan dan memelihara rasa secara periodik dengan berteman buku-buku adalah proses kreatif yang dijalani duo ini hingga melahirkan karya-karya musik mereka

Menjadi pustakawan di Katakerja juga sebenarnya menjadi ruang bagi mereka untuk menari-nari dan bersenandung di masa kecil yang indah, saling memandang satu sama lain, berpegangan erat dan saling meniupkan nafas kehidupan

Setelah melalui beebagai proses lanjutan, termasuk merilis dua single lebih dulu, Ruangbaca dengan upaya menjaga tradisi dan kebiasaan untuk terus mencintai buku dan seni kemudian meloloskan sebuah karya yang nantinya akan menjadi penanda bahwa buku dan perpustakaan adalah tempat senyaman-nyamannya untuk bisa terus menjadi apa yang kita mau di masa kecil

Di Belantara Kata, album dengan 11 track indah ala Ruangbaca telah tersedia di berbagai platform digital sejak pertengahan bulan ini. Dengan perpustakaan menjadi latar di dalam lagu. Perasaan menjadi alur cerita. Dan semua cerita menggunakan sudut pandang anak kecil yang sudah mengenal buku, puisi, dan jatuh cinta, maka alangkah indahnya jika anak cucu kita kelak mengenal buku dan perpustakaan sebagai taman bermain, bercengkerama dan tempat memulai untuk menuai cerita untuk hidupnya nanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top