Seperti musisi-musisi kebanyakan, duo Peniel Chandra & Chiwa adalah persona-persona yang memiliki keinginan bermusik seluas-luasnya dan bermain serta berkarya untuk orang banyak. Mereka awalnya dipertemukan dalam sebuah institusi pendidikan yang sama, dan berjodoh saat menukangi band pop rock bernama Dheandra yang cukup kuat terdengar dengan keterlibatannya menggarap theme song film laris asli Makassar berjudul Uang Panai.
Dari kesempatan ngeband bareng tersebut, Chandra & Chiwa merasakan sebuah rasa yang sama akan musik akustik dan ballad. Keduanya yang kerap manggung bareng dan bertemu di waktu luang kemudian mencoba merintis asa dengan membentuk sebuah duo pop ballad yang memainkan musik minimalis dengan nada-nada dan lirik yang sederhana. Senjanada kemudian dipilih menjadi nama duo ini berlatar kesamaan mereka berdua memandangi dan mengagumi warna warni dan suasana senja yang damai dan romantis.
Nama tersebut mulai dipatenkan dalam beberapa kali kesempatan live bersama di awal 2018 kemarin, kemudian mereka memutuskan untuk sesegera mungkin menggarap lagu-lagu ciptaan sendiri demi mencoba menembus pasar musik yang lebih luas.
“Saya secara kontinyu memainkan nada-nada yang terlintas di kepala saya dengan gitar akustik hampir sepanjang malam. Makin sunyi malam hari, saya merasakan bahwa musik yang saya mainkan makin pas dan kena di hati saya. Kondisi-kondisi dimana saya hidup jauh dari keluarga juga berperan besar membentuk karakter aransemen yang saya buat” papar Chandra, yang di band lamanya juga memainkan peran untuk membuat aransemen dan lirik.
Sementara Chiwa yang sebelumnya dikenal lewat sebuah ajang pencarian bakat nyanyi di tv menambahkan “Lirik-lirik yang saya sumbangkan untuk lagu-lagu Senjanada berdasar atas kesamaan pandangan saya dengan Chandra akan hal-hal indah yang terjadi di sekeliling. Dasar bernyanyi dan pengalaman saya juga turut membentuk karakter lagu-lagu Senjanada menjadi lebih lembut dan nyaman didengarkan sambil bersantai”
Terhitung sejak pertama kali dilontarkan bersama, Senjanada telah merampungkan banyak lagu dengan tema yang spesifik bercerita tentang keindahan ciptaan Tuhan dan kerinduan akan masa-masa kecil serta persahabatan.
Trilogi ‘Pulang’
Milisi, sebuah label rekaman independen yang ebrpusat di Makassar kemudian datang dengan konsep segar dan ditawarkan kepada duo ini. Desa dan Kenangan adalah konsep utama yang disepakati yang secara tak sengaja juga pas dengan tema lagu-lagu Senjanada yang diciptakan sebelumnya.
12 lagu dengan tema menarik itu kemudian dikurasi kembali hingga terpilihlah 3 buah lagu yang kemudian direkam dengan bantuan rekan-rekan hebat sesama musisi di Makassar yaitu Ipin Daileson (terkenals ebagai gitaris group rock Fosil dan The Jokes) yang kebagian lagu ‘Desa (Pulanglah)’ serta Chapung (Firstmoon dan juga pernah bermain di My Silver Lining) membantu membuat aransemen dan merekam 2 lagu selanjutnya yaitu ‘Tanah Rantau’ dan ‘Tempat Untuk Kembali’, sementara untuk urusan artwork mereka dibantu oleh art designer papan atas Makassar bernama Adi Gunawan yang lebih dikenal dengan nama ‘Benangbaja’
Menyusul rilis 3 single tersebut secara berurutan sejak September 2018 hingga April 2019, mini album ‘Pulang’ telah dirilis special pada helatan Record Store Day Indonesia awal bulan April 2019 yang bertempat di kawasan Mega Kuningan Jakarta dan kemudian dirilis secara terbatas di Record Store Day Makassar serta akan dijual bebas dengan pemesanan via akun instagram mereka.
Terima kasih untuk selalu mengingat ‘Desa’ dan ‘Kenangan’ bersama kami, Senjanada
Senjanada, contact :
Peniel Chandra +6282191691621
Milisi +6281944232597