Mengiringi peluncuran filmnya, The Panasdalam Band meluncurkan album yang berisikan lagu-lagu yang menjadi original soundtrack untuk film Dilan 1991. Dalam album soundtrack ini, pendengar juga masih dapat mendengar kembali lagu-lagu dari album terdahulunya, yakni Voor Dilan, yang merupakan soundtrack dari film sebelumnya bertajuk Dilan 1990. Lalu apa yang membuat album ini berbeda dengan yang sebelumnya? Berada dibawah naungan Pidi Baiq, The Panasdalam Bank turut bekerja sama dengan beberapa artis lainnya pada album ini, seperti Vanesha Prescilla, Hanin Dhiya, Danilla, Rahmania Astrini, Christi Colondam, Ghaitsa Kenang dan juga Ajeng & Nawa.
Kerja sama dengan beberapa nama tersebut tentunya membawa perubahan dalam album ini. Setiap lagu yang dibawakan oleh penyanyi yang berbeda akan memberikan feel yang berbeda pula bagi para pendengarnya. Setiap lagu dibuat dan disesuaikan dengan karakteristik penyanyi itu sendiri, hal ini ditujukan agar emosi yang terkandung dalam tiap tiap lagu dapat dipresentasikan dengan baik melalui gaya bernyanyi mereka. Dalam album ini, pendengar akan dimanjakan dengan lirik-lirik puitis khas film Dilan yang dibalut dengan nada-nada sederhana yang mudah diterima oleh masyarakat. Berbagai cerita terkandung dalam album ini. Sama seperti cerita pada filmnya, album ini seolah mampu memainkan emosi pendengarnya. Berbagai perasaan seperti senang, sedih, jatuh cinta tersurat dalam lagu ini. Film Dilan 1991 diyakini mampu mengimbangi kesuksesan film sebelumnya. Seperti diketahui, film terdahulunya, Dilan 1990, berhasil mencapai lebih dari 6 juta penonton dalam waktu yang relatif singkat. Sama seperti film sebelumnya, Dilan 1991 diangkat dari novel karangan Pidi Baiq yang menceritakan kisah cinta masa SMA antara Dilan dan Milea.
Seakan ingin meneruskan keberhasilan film dan lagu tema sebelumnya, proyekan ambisius ini ternyata beroleh penolakan dari beberapa pihak di Makassar. Filmnya disinyalir banyak mangandung unsur-unsur kekerasan yang tidak mendidik dan berbahaya bagi penonton pemula. Pihak-pihak yang melakukan penolakan mengancam untuk menutup paksa bioskop yang memutarnya dan melakukan beberapa tindakan lainnya.
Pro kontra pasti terjadi, demikian pula dengan sanggahan dan kritikan di social media. Namun, info yang kami dapatkan bahwa filmnya sendiri telah ditonton lebih dari 2 juta pasang mata hanya dalam waktu penayangan 2 hari awal saja. Sebuah rekor yang belum pernah tercatat sebelumnya.